Salam Dapodik News.
Sering kali kita melihat dan mendengar tentang istilah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yaitu sebuah pengukuran yang diakui secara global dalam menilai kemajuan pembangunan suatu wilayah atau negara, untuk lebih jelaskan dapat kita pelajari untuk dapat mengenali lebih dekat apa yang dimaksud dengan IPM yang dikutip dari beberapa sumber. (Baca: Luar Biasa Netizen Indonesia Dipuji Bos Twitter Dick Costolo)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup
Indeks ini pada 1990 dikembangkan oleh pemenang nobel India Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq, serta dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale University dan Lord Meghnad Desai dariLondon School of Economics. Sejak itu indeks ini dipakai oleh Program pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya. (Baca: Kredit Point Dalam Pengembangan Diri dan Karya Tulis Untuk Kenaikan Pangkat Guru PNS 2015)
Amartya Sen menggambarkan indeks ini sebagai "pengukuran vulgar" oleh karena batasannya. Indeks ini lebih berfokus pada hal-hal yang lebih sensitif dan berguna daripada hanya sekedar pendapatan perkapita yang selama ini digunakan. Indeks ini juga berguna sebagai jembatan bagi peneliti yang serius untuk mengetahui hal-hal yang lebih terinci dalam membuat laporan pembangunan manusianya.
IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia:
Setiap tahun Daftar negara menurut IPM diumumkan berdasarkan penilaian diatas. Pengukuran alternatif lain adalah Indeks Kemiskinan Manusia yang lebih berfokus kepada kemiskinan. (Baca: Inilah Akibat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Yang Masih Rendah)
Demikianlah sekilas Informasi IPM yang dapat kami sajikan, semoga bermanfaat..!
Sering kali kita melihat dan mendengar tentang istilah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yaitu sebuah pengukuran yang diakui secara global dalam menilai kemajuan pembangunan suatu wilayah atau negara, untuk lebih jelaskan dapat kita pelajari untuk dapat mengenali lebih dekat apa yang dimaksud dengan IPM yang dikutip dari beberapa sumber. (Baca: Luar Biasa Netizen Indonesia Dipuji Bos Twitter Dick Costolo)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup
Indeks ini pada 1990 dikembangkan oleh pemenang nobel India Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq, serta dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale University dan Lord Meghnad Desai dariLondon School of Economics. Sejak itu indeks ini dipakai oleh Program pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya. (Baca: Kredit Point Dalam Pengembangan Diri dan Karya Tulis Untuk Kenaikan Pangkat Guru PNS 2015)
Amartya Sen menggambarkan indeks ini sebagai "pengukuran vulgar" oleh karena batasannya. Indeks ini lebih berfokus pada hal-hal yang lebih sensitif dan berguna daripada hanya sekedar pendapatan perkapita yang selama ini digunakan. Indeks ini juga berguna sebagai jembatan bagi peneliti yang serius untuk mengetahui hal-hal yang lebih terinci dalam membuat laporan pembangunan manusianya.
IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia:
- Hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran
- Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar , menengah , atas gross enrollment ratio (bobot satu per tiga).
- Standard kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural dari produk domestik bruto per kapita dalam paritasi daya beli.
Setiap tahun Daftar negara menurut IPM diumumkan berdasarkan penilaian diatas. Pengukuran alternatif lain adalah Indeks Kemiskinan Manusia yang lebih berfokus kepada kemiskinan. (Baca: Inilah Akibat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Yang Masih Rendah)
Demikianlah sekilas Informasi IPM yang dapat kami sajikan, semoga bermanfaat..!