Salam Dapodik News.
Kuliah di Spanyol merupakan salah satu pilihan yang diambil para pelajarr di Indonesia untuk melanjutkan pendidikan Strata 1, S2 dan S3, untuk mengetahui lebih jauh bagaimana kiat menghadapi perkuliah di negeri matador ini berikut kami sarikan pengalaman seorang mahasiswa yang menempuh studi di Spanyol, Ridwan Sanjaya mahasiswa asal jakarta.
Menurut beliau, untuk suasana perkuliahan sedikit sekali perbedaan dengan perkuliahan di Indonesia, karena kuliah di luar sama saja dengan kuliah di Indonesia di mana kita juga akan dihadapkan dengan banyaknya tugas dan ujian yang harus dilakukan. (Baca: Ingin Melanjutkan Studi Ke Korea? Inilah Cara Yang Dapat Anda Pelajari)
Perbedaan yang paling mencolok dalam perkuliahan adalah penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di kampus. Oleh karena itu, persiapan yang dapat dilakukan adalah ikut lembaga-lembaga yang mengajarkan bahasa Inggris dalam public speaking seperti Toastmasters International. Mengikuti lembaga ini akan sangat membantu dalam perkuliahan, karena kita terbiasa untuk mengutarakan pendapat dalam bahasa Inggris.
Di Spanyol kita tidak menentukan KRS (kartu Rencana Studi) karena sudah ditentukan sendiri oleh Program Studi.
Pengeluaran terbesar selama di Spanyol adalah pengeluaran untuk makanan atau jajan. Trik untuk mengatasinya adalah dengan cara memasak sendiri makanan yang akan kita makan dan mengurangi jajan di luar. (Baca: Surga Menempuh Studi Luar Negeri Finlandia Bisa Dijadikan Tujuan)
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama tinggal di Spanyol adalah memelihara binatang peliharaan seperti anjing atau kucing di dalam apartement.
Pengalaman menarik yang tidak pernah bisa dilupakan di Spanyol adalah kehangatan dan keramah-tamahan dari orang-orang Spanyol. Kalau boleh saya tekankan, mereka justru lebih ramah dari orang-orang Indonesia. Jadi, kita harus patut mencontoh kehangatan dan keramah-tamahan dari orang Spanyol. Selain itu, Spanyol juga dianugerahi oleh keindahan alam yang luar biasa sehingga banyak objek wisata di Spanyol yang sangat menarik untuk dikunjungi.
Komunitas yang sebaiknya diikuti oleh mahasiswa Indonesia di Spanyol adalah persekutuan agama baik Islam maupun Kristen yang sering diadakan oleh KBRI di Madrid. Di samping itu, komunitas lain yang cukup aktif adalah PPI di Spanyol.
Tips dari Ridwan Sanjaya untuk teman-teman yang hendak kuliah di Spanyol adalah; seraplah baik ilmu maupun budaya Spanyol yang positif dan cocok dengan negara kita yaitu Indonesia, karena nilai-nilai tersebut sangat bagus untuk dibawa dan diaplikasikan di Indonesia. (Baca: Beasiswa Sering Bermasalah, Mahasiswa Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tingkat Dunia Mendesak Dirjen Dikti Melakukan Perbaikan)
Selain itu, tips yang lainnya adalah nikmati perkuliahan dan kehidupan di Spanyol, serta pertahankan semangat belajar seperti semangat belajar kuliah dulu di Indonesia. Saya percaya bahwa mahasiswa Indonesia adalah mahasiswa yang sangat pintar sehingga dapat beradaptasi dan bersaing dengan mahasiswa dari negara lain. Sukses untuk kita semua! God Bless You.
Kuliah di Spanyol merupakan salah satu pilihan yang diambil para pelajarr di Indonesia untuk melanjutkan pendidikan Strata 1, S2 dan S3, untuk mengetahui lebih jauh bagaimana kiat menghadapi perkuliah di negeri matador ini berikut kami sarikan pengalaman seorang mahasiswa yang menempuh studi di Spanyol, Ridwan Sanjaya mahasiswa asal jakarta.
Menurut beliau, untuk suasana perkuliahan sedikit sekali perbedaan dengan perkuliahan di Indonesia, karena kuliah di luar sama saja dengan kuliah di Indonesia di mana kita juga akan dihadapkan dengan banyaknya tugas dan ujian yang harus dilakukan. (Baca: Ingin Melanjutkan Studi Ke Korea? Inilah Cara Yang Dapat Anda Pelajari)
Perbedaan yang paling mencolok dalam perkuliahan adalah penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di kampus. Oleh karena itu, persiapan yang dapat dilakukan adalah ikut lembaga-lembaga yang mengajarkan bahasa Inggris dalam public speaking seperti Toastmasters International. Mengikuti lembaga ini akan sangat membantu dalam perkuliahan, karena kita terbiasa untuk mengutarakan pendapat dalam bahasa Inggris.
Di Spanyol kita tidak menentukan KRS (kartu Rencana Studi) karena sudah ditentukan sendiri oleh Program Studi.
Pengeluaran terbesar selama di Spanyol adalah pengeluaran untuk makanan atau jajan. Trik untuk mengatasinya adalah dengan cara memasak sendiri makanan yang akan kita makan dan mengurangi jajan di luar. (Baca: Surga Menempuh Studi Luar Negeri Finlandia Bisa Dijadikan Tujuan)
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama tinggal di Spanyol adalah memelihara binatang peliharaan seperti anjing atau kucing di dalam apartement.
Pengalaman menarik yang tidak pernah bisa dilupakan di Spanyol adalah kehangatan dan keramah-tamahan dari orang-orang Spanyol. Kalau boleh saya tekankan, mereka justru lebih ramah dari orang-orang Indonesia. Jadi, kita harus patut mencontoh kehangatan dan keramah-tamahan dari orang Spanyol. Selain itu, Spanyol juga dianugerahi oleh keindahan alam yang luar biasa sehingga banyak objek wisata di Spanyol yang sangat menarik untuk dikunjungi.
Komunitas yang sebaiknya diikuti oleh mahasiswa Indonesia di Spanyol adalah persekutuan agama baik Islam maupun Kristen yang sering diadakan oleh KBRI di Madrid. Di samping itu, komunitas lain yang cukup aktif adalah PPI di Spanyol.
Tips dari Ridwan Sanjaya untuk teman-teman yang hendak kuliah di Spanyol adalah; seraplah baik ilmu maupun budaya Spanyol yang positif dan cocok dengan negara kita yaitu Indonesia, karena nilai-nilai tersebut sangat bagus untuk dibawa dan diaplikasikan di Indonesia. (Baca: Beasiswa Sering Bermasalah, Mahasiswa Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tingkat Dunia Mendesak Dirjen Dikti Melakukan Perbaikan)
Selain itu, tips yang lainnya adalah nikmati perkuliahan dan kehidupan di Spanyol, serta pertahankan semangat belajar seperti semangat belajar kuliah dulu di Indonesia. Saya percaya bahwa mahasiswa Indonesia adalah mahasiswa yang sangat pintar sehingga dapat beradaptasi dan bersaing dengan mahasiswa dari negara lain. Sukses untuk kita semua! God Bless You.