Salam Dapodik News.
Para mahasiswa yang menempuh studi di berbagai manca negara yyang terhimpun dalam organisasi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) berkumpul di Tokyo beberapa waktu lalu untuk memilih kepengurusan PPI tingkat dunia serta membbicarakan berbagai permasalahan yang dihadapi para mahasiswa di luar negeri, salah satunya mengenai beasiswa yag diberikan oleh Dirjen Dikti.
Manajemen dalam pengelolaan program beasiswa bagi para mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan di luar negeri.Belakangan ini keluhan mengenai berbagai masalah yang dihadapi oleh para mahasiswa Indonesia di luar negeri yang diberangkatkan dengan beasiswa Dikti, muncul dalam berbagai pemberitaan di Indonesia. (Baca: Inilah Kiat Dan Informasi Penting Bagi Anda Yang Akan Melanjutkan Pendidikan Di Spanyol)
Dalam pertemuan selama tiga hari di Tokyo tersebut, pertemuan PPI Dunia yang dihadiri oleh perwakilan pelajar Indonesia dari 23 negara juga membicarakan hal tersebut.Mereka kemudian mengeluarkan pernyataan bersama dengan Perhimpunan Karyasiswa Dikti Luar Negeri (PKDLN), yang diterima oleh wartawan ABC L. Sastra Wijaya di Melbourne.
Dalam pernyataan ini berdasarkan fakta dan datang yang dihimpun memang telah terjadi permasalahan dalam pengelolaan beasiswa Dikti yang telah berdampak cukup serius terhadap keberlangsungan studi para mahasiswa Indonesia di luar negeri. (Baca: Ingin Melanjutkan Studi Ke Korea? Inilah Cara Yang Dapat Anda Pelajari)
"Pola pengelolaan anggaran dan keuangan. Keterlambatan pembayaran tuition fee dan living allowance, masa studi dan prosedur perpanjangannya, tidak ada upaya proaktif untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri, dan hambatan komunikasi antara karyasiswa Dikti dengan Dikti." tulis pernyataan yang ditandatangani oleh Koordinator PPIA Dunia yang baru Ahmad Almaududy Amry yang sedang melanjutkan pendidikan di University of Wollongong di Australia dan Ketua PKDLN M Nasir Sonni yang sedang melanjutkan pendidikan di Inggris.
Oleh karena itu, PPI Dunia meminta dan mendesak Dikti dapat melakukan evaluasi dan perbaikan manajemen terhadap berbagai permasalahan tersebut, agar dikelola menjadi lebih profesional dengan mengutamakan pelayanan masyarakat.
Mereka juga meminta ketika merumuskan solusi permanen yang kongkret terkait permasalah ini, PPI Dunia berharap agar perwakilan mahasisa khusus yang terhimpun dalam PKDLN, dapat diikutsertakan untuk berdialog dalam pembahasan untuk mencari solusi yang menyeluruh dan permanen. (Baca: Surga Menempuh Studi Luar Negeri Finlandia Bisa Dijadikan Tujuan)
PPI Dunia juga mendukung adanya gagasan untuk melakukan pengalihan pengelolaan beasiswa Dikti ini ke Badan Layanan Umum (BLU), bila memang permasalahan yang ada ini tidak dapat terselesaikan.
Para mahasiswa yang menempuh studi di berbagai manca negara yyang terhimpun dalam organisasi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) berkumpul di Tokyo beberapa waktu lalu untuk memilih kepengurusan PPI tingkat dunia serta membbicarakan berbagai permasalahan yang dihadapi para mahasiswa di luar negeri, salah satunya mengenai beasiswa yag diberikan oleh Dirjen Dikti.
Manajemen dalam pengelolaan program beasiswa bagi para mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan di luar negeri.Belakangan ini keluhan mengenai berbagai masalah yang dihadapi oleh para mahasiswa Indonesia di luar negeri yang diberangkatkan dengan beasiswa Dikti, muncul dalam berbagai pemberitaan di Indonesia. (Baca: Inilah Kiat Dan Informasi Penting Bagi Anda Yang Akan Melanjutkan Pendidikan Di Spanyol)
Dalam pertemuan selama tiga hari di Tokyo tersebut, pertemuan PPI Dunia yang dihadiri oleh perwakilan pelajar Indonesia dari 23 negara juga membicarakan hal tersebut.Mereka kemudian mengeluarkan pernyataan bersama dengan Perhimpunan Karyasiswa Dikti Luar Negeri (PKDLN), yang diterima oleh wartawan ABC L. Sastra Wijaya di Melbourne.
Dalam pernyataan ini berdasarkan fakta dan datang yang dihimpun memang telah terjadi permasalahan dalam pengelolaan beasiswa Dikti yang telah berdampak cukup serius terhadap keberlangsungan studi para mahasiswa Indonesia di luar negeri. (Baca: Ingin Melanjutkan Studi Ke Korea? Inilah Cara Yang Dapat Anda Pelajari)
"Pola pengelolaan anggaran dan keuangan. Keterlambatan pembayaran tuition fee dan living allowance, masa studi dan prosedur perpanjangannya, tidak ada upaya proaktif untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri, dan hambatan komunikasi antara karyasiswa Dikti dengan Dikti." tulis pernyataan yang ditandatangani oleh Koordinator PPIA Dunia yang baru Ahmad Almaududy Amry yang sedang melanjutkan pendidikan di University of Wollongong di Australia dan Ketua PKDLN M Nasir Sonni yang sedang melanjutkan pendidikan di Inggris.
Oleh karena itu, PPI Dunia meminta dan mendesak Dikti dapat melakukan evaluasi dan perbaikan manajemen terhadap berbagai permasalahan tersebut, agar dikelola menjadi lebih profesional dengan mengutamakan pelayanan masyarakat.
Mereka juga meminta ketika merumuskan solusi permanen yang kongkret terkait permasalah ini, PPI Dunia berharap agar perwakilan mahasisa khusus yang terhimpun dalam PKDLN, dapat diikutsertakan untuk berdialog dalam pembahasan untuk mencari solusi yang menyeluruh dan permanen. (Baca: Surga Menempuh Studi Luar Negeri Finlandia Bisa Dijadikan Tujuan)
PPI Dunia juga mendukung adanya gagasan untuk melakukan pengalihan pengelolaan beasiswa Dikti ini ke Badan Layanan Umum (BLU), bila memang permasalahan yang ada ini tidak dapat terselesaikan.