Salam Dapodik News.
Pada hakikatnya pengembangan Kurikulum 2013 adalah upaya yang dilakukan melalui salah satu elemen pendidikan, yaitu kurikulum untuk memperbaiki kualitas hidup dan kondisi sosial bangsa Indonesia secara lebih luas. Jadi, pengembangan kurikulum 2013 tidak hanya berkaitan dengan persoalan kualitas pendidikan saja, melainkan kualitas kehidupan bangsa Indonesia secara umum.
Di bidang Pendidikan Agama Kristen (PAK), perubahan ini sejalan dengan arah perubahan Pendidikan Agama Kristen yang bersifat dogmatis indoktrinatif menjadi Pendidikan Agama Kristen yang membebaskan siswa untuk mengembangkan kreativitas berpikir, kemerdekaan dalam bersikap dan bertindak sesuai dengan isi ajaran iman kristiani.Dengan demikian, mengasah kecerdasan siswa, antara lain dalam memperteguh iman kepada Tuhan Allah, mempunyai kedamaian batin, memiliki budi pekerti luhur, menghormati serta menghargai semua manusia dengan segala persamaan dan perbedaannya termasuk sikap setuju untuk tidak setuju.
Perubahan mencolok yang terjadi dalam isi kurikulum Pendidikan Agama Kristen adalah isi kurikulum yang bersifat holistik dari KI-1 sampai dengan KI-4 dimana membentuk siswa sebagai manusia utuh yang tidak terpilah-pilah dalam tiap ranah (kognitif, sikap dan ketrampilan). Perubahan lainnya adalah isi kurikulum dan pembelajaran yang bersifat dogmatis indoktrinatif berubah menjadi “life center” dan membebaskan atau memerdekakan siswa untuk mengembangkan kemerdekaan berpikir serta bereksplorasi. Pada kurikulum ini rumusan KI-1 dan KI-2 membentuk siswa secara utuh sebagai manusia terdidik bukan hanya dari segi pengetahuan namun nampak melalui sikap terhadap sesame dan Tuhan
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, disebutkan bahwa: pendidikan agama berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama (Pasal 2 ayat 1). Selanjutnya disebutkan bahwa pendidikan agama bertujuan mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Pasal 2 ayat 2).
Isi kurikulum pada Jenjang SMP merupakan kombinasi dari doktrin dan aplikasinya dalam kehidupan. Isi kurikulum di SMP merupakan pendalaman dari pembahasan yang sudah dimulai pada jenjang SD. Benang merah kurikulum SD dan SMP nyata dalam pembahasan ulang topik-topik yang sudah ada tetapi dikembangkan secara substansial dan lebih mendalam lagi sesuai dengan perkembangan usia serta kebutuhan siswa.
dimana endidikan Agama Kristen (PAK) di sekolah disajikan dalam dua ruang lingkup, yaitu Allah Tritunggal dan karya- Nya, dan Nilai-nilai kristiani. Pengertian Allah Tri Tunggal adalah Allah sebagai Pencipta, pemelihara, pembebas melalui Yesus Kristus dan Pembaharu melalui Roh Kudus. Secara holistik, pengembangan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen pada pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma tentang Allah dan karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah dan karya-Nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian siswa. Inilah dua ruang lingkup yang ada dalam seluruh materi pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dari SD sampai SMA/SMK.
Dalam kurikulum Pendidikan Agama Kristen 2013, rumusan Kompetensi Dasar diupayakan menghantar siswa untuk memahami nilai-nilai agama yang bersentuhan dengan realitas kehidupan. Berbagai isu kontemporer yang dihadapi oleh masyarakat masa kini, maupun oleh anak- anak dan remaja dibahas dari sisi ajaran Alkitab. Nilai-nilai agama yang lahir dari ajaran iman Kristen berperan sebagai cahaya yang menerangi setiap sudut kehidup an.Berdasarkankerangka pikir tersebut, maka pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di sekolah diharapkan mampu menghasilkan sebuah proses transformasi pengetahuan, nilai dan sikap.
Ada dua pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan yang berpusat pada guru dan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered) dimana guru cenderung mendominasi proses pembelajaran sedangkan siswa lebih pasif. Pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered) cenderung memberi ruang yang seluas-luasnya pada siswa untuk mengembangkan kemerdekaan berpikir dan kreativitasnya. Dalam Kurikulum 2013 pendekatan yang dianjurkan adalah pendekatan yang berpusat pada siswa.
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran, Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh siswa (learnable); terukur pencapainnya (measurable), dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan siswa
Bagi teman guru yang belum memiliki silabus mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas VII, VIII & IX edisi terbaru edisi 29 - 01- 2017 kurikulum 2013 berikut ini kami sajikan untuk anda, silahkan teman download pada link yang tersedia dibawah ini
Download Silabus Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas VII, VIII & IX Kurikulum 2013 Edisi Terbaru 2017
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran, Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh siswa (learnable); terukur pencapainnya (measurable), dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan siswa
Bagi teman guru yang belum memiliki silabus mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas VII, VIII & IX edisi terbaru edisi 29 - 01- 2017 kurikulum 2013 berikut ini kami sajikan untuk anda, silahkan teman download pada link yang tersedia dibawah ini
Download Silabus Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas VII, VIII & IX Kurikulum 2013 Edisi Terbaru 2017
Tag:
#silabus