Salam Dapodik News. Pendidikan dan Latihan (Diklat) Bela Negara akan masuk ke dalam Kurikulum Nasional sebagai salah satu mata pelajaran yang baru.
Mata Pelajaran ini akan diberikan mulai dari jenjeng TK, SD, SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi hal ini ditegaskan oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, walaupun pencetusan program ini mengundang pro dan Kontra dan merupakan program yang mengejutkan namun beliau merasa yakin bahwa program ini banyak sekali manfaatnya.
Pada saat sekarang ini tantangan sebuah negara lebih kompleks dan multidimensional dalam semua sendi kehidupan berbangsa dan bernegara bukan hanya aspek ancaman militer sehingga penanganannya menjadi urusan setiap warga negara sesuai dengan peran dan profesinya bukan bertumpu kepada TNI saja.
Hal ini sejalan dengan apa yang diutarakan oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Bela Negara Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal Hartind Asrin, beliau menyatakan bahwa pihaknya sudah mengusulkan ke Kemendikbud) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggidan Kemenristekdikti, agar tahun depan program diklat bela negara sudah bisa diterapkan di semua tingkat pendidikan formal.
Penerapan dimulai dari jenjang Taman Kanak-Kanak lebih bersifat longterm karena anak usia TK memiliki ingatan yang sangat bagus, sedangkan pada jenjang Sekolah Dasar pendidikan Bela Negara dapat diberikan bukan hanya stu arah tetapi dua arah seperti permainan diskusi dan pemecahan masalah.
Selain itu, Beliau juga memaparkan bahwa pelaksanaan Program Pendidikan dan Latihan Bela Negara dalam konteks Pertahanan merupakan implementasi dari Program Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo. (sumber: beritasatu.com)