Salam Dapodik News.
Pernyataan yang dikeluarkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi,kepada pers di Jakarta, Senin (2/11) terkait batalnya pengangkatan honorer kategori dua (K2) menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dimana beliau mengatakan
"Anggaran pengangkatan honorer K2 tidak ada. Karena beban negara sangat besar, apalagi harus membayar gaji PNS yang 4,5 juta orang," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi, Senin (2/11).
"Tahun 2016 tetap diberlakukan moratorium CPNS, baik dari honorer K2 maupun pelamar umum," kata Menteri Yuddy
Terkait batalnya pengangkatan honorer kategori dua (K2) menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pernyataan tersebut tentu saja membuat kecewa seluruh masyarakat terutama para honorer K2 , dan atas pernyataan tersebut gelombong protes pun bermunculan dari berbagai element terkait.diantaranya
Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih sangat kecewa berat beliau mengatakan, pihaknya akan mengggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di bulan desember nanti, "Saya pastikan gelombang massanya akan lebih besar dari demo 15 September. Kalau demo 15 September hanya sekitar 30 ribuan, aksi nanti akan dua kali lipat. Itu khusus honorer K2 saja, belum ditambah aliansi lain," Ujar Titi Purwaningsih
Lanjut Titi Purwaningsih mengatakan "Saya sudah melakukan konsolidasi dengan Korwil-korwil FHK2I untuk kembali merapatkan barisan. Kami juga mengontak Komisi II DPR RI serta menghubungi Ketua Umum PB PGRI untuk koordinasi. Mereka juga sangat kecewa karena telah terjadi inkonsistensi di pemerintah," ungkapTiti Purwaningsih
Dan lebih lanjut lagi Titi Purwaningsih mengungkapkan kekecewaannnya beliau mengatakan "Desember nanti, kami butuh pernyataan hitam di atas putih. Pemerintah jangan mempermainkan kami, obral janji di sana-sini tanpa ada niat serius menyelesaikan masalah K2,"
Terkait batalnya pengangkatan honorer kategori dua (K2) menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman edy pun ikut angkat bicara beliau mengatakan "Ini sudah seperti undur-undur. Maju mundur maju mundur, kami sudah memperkirakan ini akan terjadi, oleh sebab itu Komisi II DPR tentu mempersiapan langkah berikutnya untuk memberi pengertian secara maksimal kepada pemerintah," Ujar Lukman Edy saat dihubungi, Selasa (3/11).
"Saya pastikan gelombang massanya akan lebih besar dari demo 15 September. Kalau demo 15 September hanya sekitar 30 ribuan, aksi nanti akan dua kali lipat. Itu khusus honorer K2 saja, belum ditambah aliansi lain,"
"Saya sudah melakukan konsolidasi dengan Korwil-korwil FHK2I untuk kembali merapatkan barisan. Kami juga mengontak Komisi II DPR RI serta menghubungi Ketua Umum PB PGRI untuk koordinasi. Mereka juga sangat kecewa karena telah terjadi inkonsistensi di pemerintah," kata Titi.
"Desember nanti, kami butuh pernyataan hitam di atas putih. Pemerintah jangan mempermainkan kami, obral janji di sana-sini tanpa ada niat serius menyelesaikan masalah K2,"
Di lain waktu ketua umum forum bidan PTT Lilik Dian Ekasari dirinya mengaku sangat kecewa terhadap sikap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi, Lilik Dian Ekasari mengatakan "MenPAN-RB tidak boleh main-main dalam memberikan penyataan yang gampang berubah-ubah sehingga terkesan MenPAN-RB hanya memberikan harapan palsu," kata Lilik Selasa (3/11).
Lebih lanjut Lilik mengungkapkan kekecewaannya beliau mengatakan “Kami mengecam keras pernyataan MenPAN-RB tersebut. Seorang pemimpin itu yang dipercaya adalah kata-katanya. Kalau sampai moratorium diberlakukan ke bidan PTT, kami akan mogok dan melakukan aksi lebih besar lagi,”Ujar lilik ( Seluruh sumber kami peroleh dari JPNN)
Sekian dan terima kasih semoga bermanfaat!!!