Salam Dapodik News.
Persiapan yang paling baik dalam menghadapi sebuah kegiatan ujian adalah mencari cara agar dapat berhasil melewati dengan baik ujian tersebut, termasuk ujian nasional yang akan dihadapi oleh siswa-siswi tingkat SLTA dan SLTP.
Persiapan yang paling baik dalam menghadapi sebuah kegiatan ujian adalah mencari cara agar dapat berhasil melewati dengan baik ujian tersebut, termasuk ujian nasional yang akan dihadapi oleh siswa-siswi tingkat SLTA dan SLTP.
Strategi dan cara harus dilakukan agar ujian yang akan diikuti dapat disikapi dengan penuh persiapan, sehingga akan menjadi berbeda antara orang yang siap, dengan orang yang tidak siap. Nah..! Untuk itu, bagi yang akan menghadapi ujian nasional pada tahun ini, ini dia bocoran bentuk soal yang akan diujikan!!
Perlu diingat, bocoran yang kami bagikan ini bukan bocoran dalam bentuk kunci-kunci jawaban soal, karena hal ini harus dihindari dan jangan tergoda untuk melakukan kecurangan dalam mengikuti ujian, usaha yang maksimal dan wajar dengan belajar serta melakukan latihan pengerjaan soal adalah cara yang sangat dianjurkan, Jangan korbankan integritas pribadi dengan melakukan kecurangan dan ketidak jujuran.
Baca juga: 10 Tips dan Trik Agar Siswa Sukses Ujian Nasional (UN)
Berikut ini kami bagikan informasi yang kami peroleh dari institusi resmi penanggung jawab pelaksanaan ujian nasional di Indonesia, bocoran mengenai gambaran bentuk dan komposisi soal-soal yang akan diujikan, diantaranya dapat kita simak penjelasan anggota badan standar nasional pendidikan (BNSP).
Salah satu indikator pelaksanan Ujian Nasional (UN) yang kredibel adalah tersedianya soal yang berkualitas. Untuk menghasilkan soal yang berkualitas, proses penyusunannya melibatkan beberapa tahapan yang salah satunya adalah validasi. Puspendik bekerjasama dengan BSNP telah melakukan validasi naskah soal UN pada tanggal 20 sampai dengan 23 Januari 2015 di Jakarta. Kegiatan ini melibatkan dosen-dosen dari perguruan tinggi untuk berbagai mata pelajaran yang diujikan dalam UN. Anggota BSNP yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Teuku Ramli Zakaria dan Titi Savitri Prihatiningsih.
Menurut Ramli, komposisi soal UN terdiri atas soal mudah, sedang, dan sulit termasuk soal yang mengukur higher order thinking dari peserta UN serta soal yang kontekstual dengan budaya, sosio-antropologis, dan lingkungan.
“Dengan adanya soal yang bersifat higher order thinking, peserta UN dituntut untuk mampu berpikir secara logis, kritis, dan analitis, sehingga tidak cukup hanya dengan mengandalkan hafalan saja”, ungkap Ramli anggota BSNP yang menjadi Koordinator UN tahun 2015.
Sementara itu, secara terpisah Nizam Kepala Puspendik mengatakan bahwa bentuk UN 2015 adalah pilihan ganda.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, bentuk soal UN tahun 2015 adalah pilihan ganda. Jika di media massa ada berita bahwa soal UN berbentuk esai, itu karena kesalahan kutip yang dilakukan oleh wartawan”, ungkap Nizam di tengah-tengah rapat pleno BSNP di Jakarta.
Secara akademis dan metodologis, bentuk soal pilihan ganda merupakan pilihan yang tepat untuk jenis ujian yang bersifat massiveseperti UN yang hasilnya harus diumumkan dalam waktu tertentu. Jika soal UN dalam bentuk esai, sementara hasil UN harus diumumkan paling lambat satu bulan setelah pelaksanaan UN, maka tidak dapat dipastikan proses koreksi akan selesai. Untuk peningkatan mutu pelaksanaan UN kedepan, memang ada pemikiran untuk menggunakan soal UN dalam bentuk esai, selain pilihan ganda.
Demikian sedikit bocoran bentuk soal UN tahun ini, Selamat belajar, selamat berlatih, Selamat berjuang semoga sukses..!!!
Salah satu indikator pelaksanan Ujian Nasional (UN) yang kredibel adalah tersedianya soal yang berkualitas. Untuk menghasilkan soal yang berkualitas, proses penyusunannya melibatkan beberapa tahapan yang salah satunya adalah validasi. Puspendik bekerjasama dengan BSNP telah melakukan validasi naskah soal UN pada tanggal 20 sampai dengan 23 Januari 2015 di Jakarta. Kegiatan ini melibatkan dosen-dosen dari perguruan tinggi untuk berbagai mata pelajaran yang diujikan dalam UN. Anggota BSNP yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Teuku Ramli Zakaria dan Titi Savitri Prihatiningsih.
Menurut Ramli, komposisi soal UN terdiri atas soal mudah, sedang, dan sulit termasuk soal yang mengukur higher order thinking dari peserta UN serta soal yang kontekstual dengan budaya, sosio-antropologis, dan lingkungan.
“Dengan adanya soal yang bersifat higher order thinking, peserta UN dituntut untuk mampu berpikir secara logis, kritis, dan analitis, sehingga tidak cukup hanya dengan mengandalkan hafalan saja”, ungkap Ramli anggota BSNP yang menjadi Koordinator UN tahun 2015.
Sementara itu, secara terpisah Nizam Kepala Puspendik mengatakan bahwa bentuk UN 2015 adalah pilihan ganda.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, bentuk soal UN tahun 2015 adalah pilihan ganda. Jika di media massa ada berita bahwa soal UN berbentuk esai, itu karena kesalahan kutip yang dilakukan oleh wartawan”, ungkap Nizam di tengah-tengah rapat pleno BSNP di Jakarta.
Secara akademis dan metodologis, bentuk soal pilihan ganda merupakan pilihan yang tepat untuk jenis ujian yang bersifat massiveseperti UN yang hasilnya harus diumumkan dalam waktu tertentu. Jika soal UN dalam bentuk esai, sementara hasil UN harus diumumkan paling lambat satu bulan setelah pelaksanaan UN, maka tidak dapat dipastikan proses koreksi akan selesai. Untuk peningkatan mutu pelaksanaan UN kedepan, memang ada pemikiran untuk menggunakan soal UN dalam bentuk esai, selain pilihan ganda.
Demikian sedikit bocoran bentuk soal UN tahun ini, Selamat belajar, selamat berlatih, Selamat berjuang semoga sukses..!!!