Salam Dapodik News. Pembiasaan untuk berprilaku jujur harus dimulai dari lingkungan rumah, karakter yang semakin banyak terkikis akibat begitu banyaknya godaan yang datang silih berganti, menjadi kewajiban semua pihak untuk bisa ditanamkan kepada anak sejak dini.
Akibat merebaknya ketidak jujuran di sekeliling kita dapat kita saksikan dengan semakin gencarnya pemberitaan terjadinya korupsi pada banyak lembaga pemerintahan ataupun swasta.
Berbagai upaya perlu dilakukan agar wabah korupsi ini semakin merajalela kemana-mana, salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan memberikan keteladanan yang baik serta prilaku jujur dalam setiap tindakan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memasukkan dunia pendidikan dan kebudayaan sebagai bagian penting dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
Sebagai wujud pentingnya pendidikan dan kebudayaan, KPK menyelenggarakan acara bincang bersama Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar-Menengah Anies Baswedan bertema "Guru Beraksi, Guru Basmi Korupsi".
"Tema tersebut tepat sekali, penanaman nilai anti-korupsi dapat dilakukan oleh guru saat proses belajar mengajar di sekolah," ucap Anies di hadapan para guru di Yogyakarta.
Anies menegaskan, penanaman budaya anti-korupsi oleh seorang guru tidak hanya dilakukan dengan inovatif, kreatif, dan menyenangkan, tetapi juga keteladanan. Guru diharapkan dapat memberikan teladan yang baik mencerminkan sikap anti-korupsi kepada para peserta didik.
"Keteladanan ini sangat kuat perannya. Kalau gurunya sudah menunjukan sikap anti-korupsi, saya yakin siswanya pun akan melakukan hal yang sama," kata Anies.
Pada akhir acara bincang-bincang, Anies mengajak seluruh pendidik dan tenaga kependidikan untuk berkomitmen membangun budaya anti korupsi di sekolah, sebagai upaya menjadikan Indonesia negara yang bersih terbebas dari korupsi.
"Utamakan integritas. Saya yakin kelak kita akan bangga melihat Indonesia sebagai negara yang terbebas dari korupsi," pungkas Anies.
Akibat merebaknya ketidak jujuran di sekeliling kita dapat kita saksikan dengan semakin gencarnya pemberitaan terjadinya korupsi pada banyak lembaga pemerintahan ataupun swasta.
Berbagai upaya perlu dilakukan agar wabah korupsi ini semakin merajalela kemana-mana, salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan memberikan keteladanan yang baik serta prilaku jujur dalam setiap tindakan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memasukkan dunia pendidikan dan kebudayaan sebagai bagian penting dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
Sebagai wujud pentingnya pendidikan dan kebudayaan, KPK menyelenggarakan acara bincang bersama Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar-Menengah Anies Baswedan bertema "Guru Beraksi, Guru Basmi Korupsi".
"Tema tersebut tepat sekali, penanaman nilai anti-korupsi dapat dilakukan oleh guru saat proses belajar mengajar di sekolah," ucap Anies di hadapan para guru di Yogyakarta.
Anies menegaskan, penanaman budaya anti-korupsi oleh seorang guru tidak hanya dilakukan dengan inovatif, kreatif, dan menyenangkan, tetapi juga keteladanan. Guru diharapkan dapat memberikan teladan yang baik mencerminkan sikap anti-korupsi kepada para peserta didik.
"Keteladanan ini sangat kuat perannya. Kalau gurunya sudah menunjukan sikap anti-korupsi, saya yakin siswanya pun akan melakukan hal yang sama," kata Anies.
Pada akhir acara bincang-bincang, Anies mengajak seluruh pendidik dan tenaga kependidikan untuk berkomitmen membangun budaya anti korupsi di sekolah, sebagai upaya menjadikan Indonesia negara yang bersih terbebas dari korupsi.
"Utamakan integritas. Saya yakin kelak kita akan bangga melihat Indonesia sebagai negara yang terbebas dari korupsi," pungkas Anies.
Tag:
#Berita